Dampak Stres Berat pada Tubuh yang Harus Kamu Tahu
Stres bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Jika tidak dikendalikan, stres dapat memengaruhi kondisi kesehatan tubuhmu lho!
Hampir setiap orang pernah mengalami stres, dan mungkin termasuk Peek.Me Friends sendiri. Stres merupakan kondisi yang wajar terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti adanya masalah pekerjaan, kondisi keluarga, kondisi finansial, dan lain sebagainya. Namun jika stres dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi stres berat.
Menurut American Psychological Association (APA), stres berat merupakan kondisi ketika seseorang mendapatkan tekanan mental secara berlebihan dan berlangsung dalam waktu yang lama. Kondisi ini tentu saja dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, karena penderita stres berat biasanya mengalami kesulitan dalam berpikir, berkonsentrasi, dan juga mengontrol emosi. Ketika seseorang mengalami stres berat, biasanya mereka juga menjadi lebih mudah tersinggung, selalu merasa dirinya tidak baik dan tidak berharga, serta merasa tidak bertenaga sepanjang waktu.
Selain dapat menurunkan kualitas hidup dan mengganggu kondisi kesehatan mental, stres berat juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik. Melansir dari berbagai sumber, inilah dampak stres berat pada tubuh yang harus kamu tahu dan waspadai:
Baca juga: Manfaat Cedarwood Oil: Cegah Insomnia hingga Redakan Stres
1. Menurunkan daya tahan tubuh
Stres berat dapat melemahkan daya tahan tubuh dan membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi serta penyakit. Ketika sedang mengalami stres, hormon kortisol akan diproduksi dalam jumlah yang tinggi dan dapat menghambat fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh akan mengalami kesulitan untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.
2. Sakit kepala
Stres dapat menyebabkan ketegangan otot dan meningkatkan tekanan darah, dan hal ini dapat menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala yang sering muncul ketika seseorang sedang mengalami stres adalah sakit kepala sebelah (migrain) dan tension headache.
3. Mengganggu kesehatan saluran pencernaan
Stres dapat memengaruhi fungsi saluran pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah seperti perut kembung, diare, dan juga sembelit. Kondisi ini dapat terjadi karena stres memengaruhi kontraksi otot dalam saluran pencernaan. Selain itu, seseorang dengan stres berat juga rentan untuk makan dalam porsi yang berlebihan atau sangat sedikit, sehingga meningkatkan risiko untuk terserang mual, muntah, hingga GERD.
4. Meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan hipertensi
Stres berat dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Selain itu, hormon stres yang tinggi juga bisa melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan volume serta tekanan darah. Hal ini bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena hipertensi.
5. Meningkatkan risiko obesitas
Sebuah studi pada tahun 2018 menemukan bahwa stres dapat meningkatkan risiko obesitas, khususnya pada wanita. Mengapa demikian, karena stres dapat memicu perilaku makan secara berlebihan sebagai bentuk pelampiasan emosi. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan risiko obesitas yang berdampak pada kesehatan jangka panjang.
6. Mengganggu siklus menstruasi
Stres berlebih juga dapat mengganggu siklus menstruasi lho, Peek.Me Friends. Kondisi stres berat bisa mempengaruhi produksi hormon reproduksi, menyebabkan ketidakseimbangan hormonal, dan dalam beberapa kasus, dapat menghentikan menstruasi secara sementara.
Untuk meredakan stres dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat, Peek.Me Friends bisa melakukan tips yang sudah Peek.Me rangkum dalam artikel ini. Selain itu, kamu juga bisa menghalau stres berlebih dengan menghirup inhaler Mellow Free dari Peek.Me. Mellow Free adalah inhaler aromaterapi berbahan dasar minyak atsiri alami yang efektif untuk meredakan stres dan membuat tubuh menjadi lebih rileks.
Jika stres yang kamu rasakan terasa sulit untuk diatasi, jangan ragu untuk segera mencari bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater ya!
Sumber:
American Psychological Association (APA)
#HidupMenyeluruh #ArahKebaikan