Fakta Tentang Produktivitas & Istirahat Yang Selama Ini Kurang Tepat? Cari Tahu, Yuk!
Kunci tentang membangun growth-mindset tentang produktivitas dan istirahat yang selama ini mungkin tidaklah tepat dan justru membuat mudah burnout. Inilah kuncinya!
Ngobrolin tentang produktivitas dan juga istirahat, pasti langsung membuat kita berpikir “jadi, work life balance itu mitos atau fakta ya? Well, sepertinya bukan lagi fakta atau mitos, namun justru sebenarnya adalah hal yang kita butuhkan.
Terbukti dengan adanya budaya hustle culture yang nggak sedikit diadaptasi oleh para generasi z hingga millennials saat ini, menguatkan persepsi apabila tidak produktif, rasanya gagal atau ketakutan tertinggal meraih pencapaian dalam hidup. Demi mengejar semuanya, kita sering berpikir, menjadi produktif adalah dengan kerja lembur, selalu begadang, dan mengalokasikan sebanyak-banyaknya waktu pada pekerjaan. Tentunya ini tidaklah salah, tapi jika melihat pemaparan hasil dan dampaknya, mungkin akan membuat kamu berpikir ulang.
Dilansir dari laman Glints, apabila dikaitkan dengan dunia kerja, makna dari produktivitas adalah kualitas dan kuantitas seorang tenaga kerja untuk mencapai hasil secara efektif dan efisien dengan sumber daya yang digunakan. Tanpa disadari, mungkin selama ini kita berfokus hanya pada cara menghasilkan kuantitas dan kualitas suatu pekerjaan, tapi melupakan elemen tentang hasil yang efektif dan efisien.
Sehingga, membuat kita sering merasa telah bekerja keras dan mati-matian, tapi merasa gagal ketika hasilnya tidak terasa atau adanyaa kesalahan dan juga jadinya capek sendiri. Itulah mengapa Peek.Me Friends, kita perlu memahami antara produktivitas yang sesungguhnya dan produktivitas yang ternyata semu.
Beneran produktif adalah ketika kamu dapat:
- Bekerja secara efektif sesuai waktunya
- Bekerja efisien sesuai tujuannya
- Fokus seimbang kuantitas dan kualitas
- Fokus antara proses dan hasil
Sedangkan, ketika kamu hanya merasa produktif atau terjebak dalam produktivitas yang semu, biasanya malah akan:
- Bekerja terus tanpa kenal waktu
- Bekerja tanpa menetapkan skala prioritas
- Hanya berfokus pada kuantitas
- Hanya fokus pada hasil
Jika produktif adalah berarti seberapa banyak jumlah checklist yang diisi, maka justru akan membuat kita rentan terkena stres, burnout, cemas, kondisi fisik memburuk. Hingga akhirnya, terbesit ingin resign atau quit dari hal yang dikerjakan secepatnya. Produktivitas yang semu akan justru membuat performance kita menurun yang otomatis mengurangi derajat produktivitas kita.
Baca Juga: 5 Konsep Pengembangan Diri Buat Tingkatkan Produktivitas Kamu!
Menurut Disya Arinda, M.Psi. seorang psikolog klinis, memaparkan bahwa selama ini kita berpikir produktivitas dan kesehatan mental itu berseberangan, ternyata di antara kedua hal ini terdapat benang merah yang justru dapat menjaga kesejahteraan mental sekaligus meningkatkan produktivitas, yaitu melalui istirahat.
Istirahat adalah bentuk produktivitas bagi tubuh kita baik fisik dan mental memulihkan diri, mengisi kembali energi, dan meningkatkan kemampuan fungsi kognitif otak. Disadur dari situs The Conversation, dalam penelitiannya yang dipublikasikan di halaman Nature Aging menyatakan bahwa tidur merupakan komponen penting untuk menjaga otak berfungsi normal setiap harinya. Selain itu, tidur juga adalah kunci ‘mengkonsolidasi memori’, yaitu ketika segmen memori baru berubah menjadi memori jangka panjang.
Jumlah waktu tidur optimal, memungkinkan kita mendapatkan energi dan memastikan kondisi kesejahteraan mental lebih baik, sehingga bisa meningkatkan tingkat kreativitas dan proses berpikir. Jadi, menyimbangkann waktu bekerja dan istirahat membuat kita produktif dengan sehat dan tepat.
Mendapatkan waktu tidur optimal, yaitu ketika kita bisa beristirahat dengan cukup dan berkualitas, namun seringkali justru menjadi tantangan. Hal ini disebabkan oleh karena banyaknya pikiran, rasa tegang akan deadline, persoalan di kantor yang membuat sulit untuk dapat tidur cepat dan nyenyak.
Oleh karena itu, selain belajar mendisiplinkan waktu tidur, melakukan sleep hygiene, dan tidak minum kafein dekat di jam tidur. Peek.Me Friends juga bisa bantu dengan menyemprotkan Dreamland Ticket pada area kasur dan selimut serta kombinasikan dengan mengoleskan Rock A Bye di area dada atau belakang leher 30 menit sebelum tidur.
Dreamland Ticket bermanfaat untuk membuat tubuh dan pikiran rileks total, dengan aroma Roman Chamomile oil yang membantu kamu meraih fase deep sleep! Sehingga tidur lebih nyenyak, berkualitas, dan tidak terbangun di malam hari.
Rock A Bye Oil bekerja pada sistem saraf otak yang membantu mengatasi insomnia. Mengandung Marjoram essential oil, Rock A Bye roller bermanfaat mengurangi rasa cemas dan overthinking sebagai salah satu penyebab kesulitan tidur.
Produktivitas sehat akan membuat kita lebih mindful akan apa yang dikerjakan, mengurangi terjadinya kesalahan, menjaga energi untuk long-term goals, dan membuat otak atau pikiran lebih jernih sekaligus rasional. Jadi, yuk merubah dari langkah kecil yang justru akan berdampak besar bagi kalian!
Sumber:
#HealthyLittleHabits #HealthyEveryWay