Kelola Stres Dimulai dari Mengenali Stress Language Kamu!
Selain ‘love language’ ternyata yang tidak kalah penting adalah memahami ‘stress language’ kamu! Karena stres bisa jadi pemicu terganggunya kesehatan mental kita yang jika tidak ditangani akan membuat kita terperangkap dalam siklus stres terus menerus.
Pemicu dan tipe-tipe stres yang beragam, membuat kita sulit mengidentifikasi sehingga seringkali membuat kita tidak sadar sedang mengalami stres. Menurut Melinda Susanto, sebagai family constellation therapist dalam kontennya, mengatakan dengan memahami stress language akan memudahkan kita mengatasi masalah stres dan mengkomunikasikannya kepada pasangan, keluarga, atau teman secara aman dan nyaman.
Melansir dari laman IDN Times, menjelaskan stress language adalah cara untuk menggambarkan pikiran dan perasaan saat menghadapi stres. Terdapat 4 tipe stress language yang perlu diketahui, tipe-tipe ini dapat memudahkan kamu mengkategorikan jenis respon apa yang biasanya kamu lakukan saat menghadapi stres.
Hal penting yang perlu dipahami, setiap orang memiliki cara dan respon berbeda menghadapi stres. Oleh karena itu, penting untuk mengenali diri kita sendiri, setidaknya tahu apa yang cocok dilakukan dalam menanggulangi stres.
Baca Juga:
4 Tipe Stress Language dan Cara Terbaik Menanggulangi Stres Kamu
Langsung saja, yuk, kita cek 4 tipe stress language dan mana yang paling sesuai dengan diri kamu:
1. Fight
Untuk kamu yang biasanya merespon stres dengan cara meledak-ledak seperti teriak, membentak, melakukan kekerasan fisik, agresif, detak jantung berdebar, defensif, gampang marah, gelisah, cemas, dan mengontrol. Maka, stress language yang kamu sering luapkan yaitu jenis tipe ‘fight’, seringkali bagi orang-orang dengan respon ini akan lebih memilih secepat mungkin menyelesaikan masalah daripada hanya berdiam diri.
Cara kelola stres terbaik untuk jenis stress language ini, yaitu:
- Lakukan meditasi atau breathwork
- Olahraga dengan level intens
- Belajar menerapkan mindfulness
- Menangis dengan niat mengeluarkan emosi
Stress language ini biasanya merespon stres dengan menghindari konflik, mengubah topik pembicaraan, sering menyangkal, dan memendam emosi. Seringkali, orang-orang dengan stress language ini sulit untuk mengekspresikan perasaan dengan kalimat sehingga mengabaikan emosi yang ada dalam dirinya.
Secara fisik respon yang ditimbulkan yaitu; merasa cemas, panik, nafas pendek, dan sering menggoyang-goyangkan kaki. Untuk tipe stress language ini, cara terbaik untuk menghadapi stres melalui:
- Belajar berani hadapi perasaan tidak nyaman atau negatif
- Belajar untuk tidak memendam perasaan ataupun menyangkalnya
- Belajar merasa cukup
- Belajar untuk dapat mengkomunikasikan perasaan
- Menangis untuk mengeluarkan emosi dan bukan playing victim
- Memulai langkah kecil
Jika kamu sering merasa mudah putus asa, bingung untuk menyelesaikan masalah yang ada, dan sering menyalahkan diri sendiri saat menghadapi situasi stressful, maka stress language kamu termasuk pada tipe jenis ‘freeze’.
Sesuai dengan istilahnya, tipe respon ini membuat kamu merasa ‘berhenti’ baik dalam perasaan dan juga pikiran, sehingga di saat situasi dirasa sulit biasanya lebih memilih untuk menjauhkan diri, bersembunyi, atau mengisolasi diri. Cara terbaik dalam mengelola stres bagi kamu dengan stress language ini, yaitu:
- Cobalah berjalan tanpa alas di rumput
- Menangis untuk meluapkan emosi dan agar tidak stuck di tubuh
- Melakukan journaling untuk menuangkan emosi yang dirasakan
- Lakukan grounding dengan teknik 54321 yang bertujuan untuk menenangkan pikiran dengan menggunakan panca indera agar fokus pada momen present dan menghindari pikiran stres terlebih dahulu. Melakukan grounding dengan teknik ini, kamu bisa mencobanya secara langkah demi langkah: Tutup mata dan tarik nafas yang dalam, lambat, dan panjang. Lalu, sebutkan 5 objek yang pertama dilihat, 4 objek yang dapat disentuh beserta teksturnya, 3 objek yang dapat didengar, 2 objek yang dapat dicium aromanya, dan 1 objek yang dapat dirasakan oleh indera pengecap.
4. Fawn
Bagi kamu yang mungkin tidak sadar selalu berusaha memenuhi ekspektasi orang, takut mengutarakan opini sesuai perasaan, lebih memilih mengalah, selalu berkata ‘iya’, menjadi orang penurut, sering meminta maaf berlebihan, atau takut ditinggal atau merasa sendirian. Orang-orang dengan Stress language ‘fawn’ biasanya menghadapi stres dengan membuat orang sekitarnya menjadi senang demi menghindari konflik.
Metode terbaik untuk kamu dengan tipe stress language ini yang bisa dilakukan:
- Mencoba menjadi dirimu sebenarnya
- Mencari akar masalah yang membuat kamu merasa takut ditinggal, atau pola asuh yang membuat kamu merasa diabaikan dan tidak diterima ketika kecil
- Menerapkan batasan sehat
- Berani menolak jika melampaui kapasitas atau jika merasa membebanimu
Apapun stress language yang kamu miliki, kalian bisa siap sedia Mellow Free untuk menemanimu ‘putus’ dari rasa stres yang sedang atau selama ini dialami. Inhaler alami berbasis aromaterapi memberikan efek menenangkan, energizing, ddan membuat diri lebih positif secara psikologis, sehingga dapat membantu meredakan stres berkepanjangan dan emosi yang tidak sehat.
Selamat belajar mengenali diri sendiri dan siap temukan cara terbaik kapanpun menghadapi situasi yang stressful!
Sumber:
#HealthyLittleHabits #HealthyEveryWay