Fakta: Paparan Asap Rokok Bisa Picu Stunting Pada Anak
Salah satu fakta tentang rokok yang bikin mind blown, penelitian ini terbilang tidak baru, tapi mungkin belum banyak diketahui. Untuk para orang tua atau parents to be, yuk mulai perhatikan hal ini, karena ternyata paparan rokok atau asap rokok dapat menyebabkan anak mengalami stunting atau tengkes.
mengapa stunting jadi masalah yang begitu penting? Disadur dari situs Genbest, persoalan stunting pada anak merupakan masalah kondisi yang tidak dapat diubah atau diperbaiki, terutama setelah anak mencapai usia 2 tahun.
Stunting adalah situasi anak terutama balita yang mengalami kekurangan asupan nutrisi dan gizi selama masa pertumbuhan, sehingga pertumbuhannya lambat atau telat. Anak dikategorikan stunting jika tinggi atau panjang tubuh di bawah Standar Pertumbuhan Anak Badan Kesehatan Dunia.
Mungkin beberapa kita belum ketahui bahwa masalah stunting di Indonesia ini masih tergolong tinggi, lho. Data dari WHO memaparkan, bahwa angka stunting di masyarakat Indonesia yaitu sebesar 21%.
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan Indonesia, riset tahun 2017 oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia, menemukan balita yang tinggal dengan orang tua perokok tumbuh 1.5 kilogram lebih kurang daripada anak yang tumbuh tanpa orang tua perokok dan 5.5%-nya beresiko mengalami stunting.
Lantas, bagaimana agar buah hati tidak mengalami stunting? Moms, kuncinya adalah cegah stunting terjadi, ya, jagalah asupan nutrisi dan juga hindari paparan rokok, terutama sejak masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun.
Menurut Dr. Feni Fitriani Taufik, sebagai anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, mendapatkan adanya nikotin pada plasenta bayi dari Ibu yang menjadi perokok aktif atau pasif. Jadi, sejak masa kehamilan juga waktu yang penting untuk orang tua aware dampak paparan rokok pada si Kecil ya.
Baca Juga: Memahami Dampak Merokok Dalam Rumah
Dampak utama pada kesehatan dan perkembangan tumbuh pada anak yang mengalami stunting:
- Memiliki resiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis seperti; diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
- Mempengaruhi perkembangan otak dan fungsi kognitif anak yang membuat kemampuan belajar lebih rendah.
Tips terbaik mencegah stunting yang orang tua bisa lakukan, yaitu, hindari merokok di rumah. Baik secondhand atau thirdhand smoke, residu nikotin dan bahan kimia berbahaya lain-nya akan menempel, terutama pada ruangan indoor.
Secondhand smoke adalah asap rokok yang dilepaskan oleh perokok dan dihirup oleh orang-orang sekitarnya, sedangkan thirdhand smoke merupakan sisa bahan kimia yang tidak terlihat, namun lebih berbahaya dan biasanya menempel pada karpet, sofa, atau gorden rumah.
Mungkin stunting ini tidak langsung dirasakan atau akan berdampak di kemudian hari, namun, yuk kita mulai sadari dan memberi perhatian terbaik bagi tumbuh kembang si Kecil. Lakukan langkah kecil, dimulai dari hindari merokok saat di rumah. Membantu-mu ddalam melawan keinginan merokok serta meringankan gejala putus nikotin saat di rumah, kalian bisa coba gunakan Nonico, ya.
Cukup di hirup, Nonico akan membantu kamu, mengurangi keinginan merokok tanpa cara yang membuat kamu terpaksa. Memang berhenti merokok itu butuh waktu dan proses, oleh karena itu desain kemasan inhaler Nonico dibuat dari bahan stainless steel, sehingga bisa terus kamu isi ulang dan gunakan terus menerus.
Kandungan Nonico 100% alami berbasis aromaterapi dan tidak membuat ketergantungan;
Black Pepper EO : berfungsi untuk mengirim sinyal ke otak dan membuat keinginan atau adiksi kamu berkurang
Sweet Orange EO: memberikan aroma yang menenangkan dan menstimulasi pikiran serta kadar dopamin di otak
Lavender EO : meredakan kecemasan saat keinginan merokok muncul dan tidak terpenuhi
Inhaler berukuran mini, namun bermanfaat menemani kamu saat memulai kebiasaan tanpa rokok!
Sumber:
Kementerian Kesehatan Indonesia
#UnlockTheNewHabits #HealthyEveryWay