Perbedaan Eksim Basah vs Eksim Kering, dan Cara Menanganinya
Sering dianggap sepele, ternyata penyakit kulit, termasuk eksim, menempati posisi keempat sebagai salah satu penyakit yang paling sering dialami orang di dunia. Dilansri dari laman Tirto.id, menurut penelitian dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, dari 2.701 individu, sekitar 11,7% di antaranya mengalami eksim.
Sayangnya, banyak penderita eksim yang enggan berkonsultasi dengan dokter. Padahal, memahami perbedaan eksim basah dan eksim kering bisa membantu menentukan cara penanganan yang tepat, sehingga kondisi ini tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Terlebih, luka eksim di kulit sering kali memengaruhi rasa percaya diri.
Apa Itu Eksim?
Eksim, atau disebut juga dermatitis atopik, adalah peradangan kulit yang menyebabkan gejala seperti:
- Ruam kemerahan
- Kulit kering atau kasar
- Rasa gatal yang mengganggu
Gejala eksim biasanya muncul di area tertentu seperti wajah, bagian dalam siku, belakang lutut, tangan, atau kaki.
Sebenarnya, tidak ada istilah eksim kering atau basah dalam dunia media, yang ada hanyalah dermatitis atopik. Nah, tapi ada kalanya, area kulit yang terkena eksim dapat muncul berbentuk kulit kering bersisik atau berupa lepuhan yang mengeluarkan cairan bila pecah. Itulah mengapa, masyarakat di Indonesia sering membagi eksim dalam 2 jenis, yakni eksim kering dan eksim basah.
Eksim kering atau dermatitis atopik yang menyebabkan kulit kering bersisik, pecah-pecah, gatal, disertai ruam kemerahan ini, biasanya berlangsung lama (kronis) dan bisa kambuh sewaktu-waktu. Tingkat keparahan gejalanya bisa bervariasi pada tiap pengidap, tapi kebanyakan bersifat ringan.
Gejalanya bisa muncul di mana saja di area kulit tubuh, tapi umumnya muncul di bagian tangan, leher, lengan bagian dalam, kaki, dan wajah. Luka yang biasanya muncul tidak menyebabkan luka basah atau borok.
Sedangkan, eksim basah yang menggambarkan eksim pada area kulit yang mengalami bengkak kemerahan atau edema, terkadang terasa nyeri saat disentuh, dan disertai dengan munculnya bintil berair.
Eksim basah merupakan kasus eksim yang lebih serius, terjadi akibat peradangan aktif di kulit sehingga pembuluh darah kulit melebar dan membocorkan cairan ke dalam jaringan lunak dalam kulit. Apabila area eksim terus digaruk, maka lapisan kulit mengalami kerusakan yang menimbulkan luka terbuka dan dapat mengakibatkan infeksi kuman.
Lantas, apakah penangannya sama? Yuk, simak disini!
Baca Juga: Mengapa Perawatan Alami Lebih Baik untuk Meredakan Eksim?
Eksim bukanlah penyakit dan tidak menular, eksim merupakan respon imun dari tubuh kamu. Jadi, perawatan yang dilakukan bertujuan untuk menyembuhkan area kulit yang terpapar eksim dan mencegahnya muncul kembali.
Untuk Eksim Kering
- Hindari sabun atau produk dengan bahan iritan seperti SLS, alkohol, dan paraben.
- Gunakan pelembap hypoallergenic secara rutin untuk menjaga kelembapan kulit.
- Hindari stres dan makanan yang dapat memicu alergi.
Untuk Eksim Basah
- Kompres area yang bengkak dengan air dingin selama 15–20 menit.
- Hindari menggaruk kulit untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
Baik eksim basah ataupun eksim kering, kamu bisa juga oleskan Dermarest untuk meredakan eksim yang sedang meradang. Dermarest 100% alami yang lebih aman untuk menyembuhkan eksim hingga memulihkan kulit ke kondisi semua.
Dermarest diformulasi oleh certified-aromatherapist yang bebas ketergantungan dan tidak menimbulkan efek samping seperti lapisan kulit menipis atau memunculkan stretchmark di kulit.
Kira-kira, penangan eksim kamu sudah tepat atau belum ya?
Sumber:
#PeekMeNaturals #HealthyLittleHabits #SehatTanpaObat